1. AL QUR’AN SEBAGAI
PETUNJUK (GAME)
*Siapkan slayer (untuk tutup mata)
*Siapkan area secukupnya tapi dibatasi dengan batas
yang jelas. (jangan terlalu luas sehingga yang jaga susah menangkap kawan &
tidak terlalu sempit sehingga sampai berdesakan).
1.
CARA MAIN
a.
Ingatkan santri untuk tidak saling mendorong, jika ada yang mendorong/terjatuh/keluar
dari area, dia langsung jaga.
b.
Menentukan siapa yang jaga (ditutup mata dengan slayer)
Klo bisa yang jaga
pertama adalah ustz/ah-nya, atau bisa juga menunjuk salah satu Santri dan
diberi pertanyaan. Misal : dimana kiblat kita? (kabah) kalau tidak bisa disuruh
jaga.
c.
Yang jaga menangkap mangsa (Santri lain berlarian tapi masih dalam batas
area). Apabila mangsa tidak tertangkap-tangkap maka salah satu ustz/ah bisa
memberi arahan (ke kanan/kiri/depan/belakang). Jika 2-4 menit belum tertangkap,
ustz/ah bisa menggandeng yang jaga ke salah satu santri yang berlarian.
d.
Permainan diulangi sampai 5x/sampai
Santri terlihat kelelahan.
2.
Klasikal
“Gimana Dhek tadi
permainannya? Siapa yang jaga tadi ngacung? Nah, tadi pas ditutup matanya bisa
melihat apa tidak? Terus tadi bisa menangkap karena ada arahan dari ustz/ah nya
bukan?”
“Begitulah dengan hidup ini Dhek,
kita akan gelap dan tersesat bila tidak mendapat petunjuk/arahan. Tahukah Dhek,
petunjuk/arahan hidup ini apa? Hayo siapa yang tahu? Iya, arahan hidup kita
adalah Al Qur’an. Disini Allah memberi pengajaran banyak hal kepada kita.
Dahulu kala ketika orang-orang belum tahu bahwa bumi itu berputar, di Al Qur’an
sudah dijelaskan. Dahulu ketika orang-orang belum tahu bagaimana terjadinya
hujan, di Al Qur’an sudah dijelaskan. Banyak sekali Dhek arahan di dalam Al
Qur’an. Tentang bagaimana berbuat baik pada ibu dan ayah, saling tolong
menolong dan saling menyayangi. Nah oleh sebab itu disini kita belajar Al
Quran. Hayo siapa yang sudah Qur’an? Nanti kalau sudah Qur’an dibaca ya artinya
biar ngerti.”
No comments:
Post a Comment